Atasi Kisruh, PSSI Dekati Nirwan Bakrie

Senin, 02 April 2012 | 0 komentar

JAKARTA - Demi menyelesaikan kisruh sepak bola nasional, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak segan-segan meminta pertolongan kepada Nirwan Dermawan Bakrie. Nirwan dianggap berpengaruh dan punya pengalaman luas dalam sepak bola nasional sehingga diharapkan bisa membantu PSSI mencari solusi atas polemik yang terjadi di sepak bola nasional. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin membenarkan soal upaya PSSI untuk mendekati mantan Wakil Ketua Umum PSSI di era kepemimpinan PSSI oleh Nurdin Halid
tersebut. Dalam waktu dekat, Djohar ingin bertemu dengan Nirwan untuk membahas konflik persepakbolaan Tanah Air. "Kami akan meminta dukungan beliau. Pak Nirwan berpengalaman dan dihormati oleh klub," kata Djohar saat dihubungi wartawan, Senin (2/4/2012).
Djohar menambahkan, selain berpengalaman, Nirwan juga berjasa besar terhadap pembinaan usia muda di Indonesia. Hal tersebut, kata Djohar, sejalan dengan program regenerasi pemain yang kini sedang digenjot PSSI. "Kami segera melakukan komunikasi dengan beliau dan tentunya juga komunikasi dengan klub," ujar Djohar. Menurut Djohar, hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya PSSI untuk menyelesaikan dualisme kompetisi sebelum 15 Juni 2012 sebagaimana diperintahkan oleh FIFA. Jika masalah ini tak kunjung kelar pada waktu yang ditetapkan, FIFA menegaskan akan membawa kasus tersebut ke Komite Darurat FIFA. Jika terjadi demikian, Indonesia bakal
mendapatkan sanksi dari FIFA. Sebelum FIFA memberikan keputusan tersebut pada Jumat (30/3/2012) pekan lalu, PSSI telah menggelar dua pertemuan rekonsiliasi dengan mengundang klub-klub yang berlaga di Indonesia Super League (ISL). Namun, PSSI menemui jalan buntu. Dalam pertemuan yang pertama pada 14 Maret lalu, hanya Persib Bandung yang muncul menemui pengurus PSSI. Sementara itu, dalam pertemuan kedua yang direncanakan 29 Maret 2012, tak satu pun klub hadir memenuhi undangan PSSI di Hotel Crown, Jakarta.
Rencana PSSI untuk menyambangi klub-klub juga dinilai mubazir. Klub-klub di ISL menilai upaya rekonsiliasi PSSI sudah terlambat sehingga mereka enggan menyambut jabat tangan dari induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut.



APPI hanya mengakui Timnas bentukan PSSI bukan KPSI

| 0 komentar

Terkait adanya rencana Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang akan membentuk tim nasional Indonesia, ternyata tidak diperdulikan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Pasalnya, APPI menegaskan bahwa tim nasional Indonesia tidak boleh diduplikasi. Terlebih, APPI tidak akan mengakui adanya tim nasional Indonesia bentukan KPSI lantaran tidak bertalian dengan FIFA dan AFC. "Tim nasional Indonesia hanya boleh ada satu. Termasuk, APPI hanya mengakui tim nasional Indonesia bentukan PSSI. Sedangkan jika ada pihak-pihak yang berani membentuk tim nasional Indonesia (tandingan), kami sama sekali tidak akan menganggap keberadaannya," terang CEO APPI, Valentino Simanjuntak, kepada para wartawan usai bertemu para pengurus PSSI, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3).

"Kami juga ingin segera terciptanya rekonsiliasi agar persoalan-persoalan yang ada bisa diselesaikan. Kami mempercayai terjadinya rekonsiliasi karena tidak ada kata terlambat. Yang penting, semua pihak harus bernegosiasi," tukasnya.

Jika tidak ada penyelesaian dualisme kompetisi, menurutnya, otomatis para pemain yang akan menjadi korbannya. Pasalnya, mereka tidak mengetahui dalam pengambilan sikap mengenai adanya dua kompetisi. La Nyalla Mahmud Mattalitti yang mengkalim sebagai Ketua Umum PSSI, memang memiliki rencana membentuk Timnas. Dia bahkan berniat menggandeng Alfred Riedl dan Rahmad Darmawan sebagai juru taktik Timnas Senior dan Timnas U-23.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin Jawa Timur tersebut beralasan, pembentukan Timnas hanya bertujuan membantu PSSI yang diketuai Djohar Arifin Husin.

Selain membentuk Timnas, La Nyalla terus berupaya keras mendapatkan pengakuan dari FIFA ataupun AFC. Tapi ditolak badan dunia itu.

Sementara itu, APPI juga berharap rekonsiliasi yang dibangun PSSI untuk terciptanya kerukunan terhadap klub-klub Indonesia Super League (ISL) dan semua pihak, dapat segera terlaksana.

Valentino Simanjuntak menegaskan, rekonsiliasi sangat bermanfaat guna terciptanya perbaikan sepak bola nasional. Dengan demikian, dikatakannya, para pemain dapat menjalankan profesinya dengan baik.

"Sikap APPI sangat netral dalam melihat adanya kisruh persepakbolaan nasional akibat adanya dualisme kompetisi. Namun, APPI hanya mengakui dan bernaung di bawah PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin," tuturnya.

"Kami juga berharap, pihak-pihak yang selama ini menolak rekonsiliasi yang ditawarkan PSSI, untuk lebih membuka hati demi terciptanya kerukunan. Hilangkan rasa ego dan sikap mengutamakan kepentingan kelompok," tuturnya.

Di bagian lain keterangan nya, disebutkan rekonsiliasi diyakini APPI dapat membuka kesempatan para pemain ISL untuk kembali memperkuat tim nasional Indonesia.

"Setiap pemain sepak bola, tentu memimpikan menjadi pemain tim nasional Indonesia. Dengan demikian, harus tercipta rekonsiliasi agar pemain-pemain asal kompetisi ISL dapat membela Timnas," terang Presiden APPI, Ponaryo Astaman.

Sebelumnya, memang terdapat larangan pemain ISL membela Timnas Indonesia yang dikeluarkan PSSI sesuai dengan statuta FIFA Pasal 79. APPI menilai, bahwa Pasal 79 dalam statuta FIFA tidak serta-merta melarang seluruh pemain yang berada dalam kompetisi di luar federasi untuk bermain di Timnas. Karena itu, Ponaryo Astaman mengingkan supaya rekonsiliasi dapat mencari titik masalahnya. Menurutnya, polemik yang terjadi justru merugikan para pemain yang terlibat di dalamnya.

"Saya harap, semua pihak seharusnya bersikap arif dengan menerima terlebih dahulu tawaran rekonsiliasi dari PSSI dan mempelajari kelebihan dan kekurangnnya. Jadi, sebelum dipahami, jangan langsung ditolak. Terlepas apa pun hasilnya, kita serahkan pada mekanisme berlaku," ujar Pemain Sriwijaya FC tersebut.

"Pada intinya, APPI siap membantu. Kita tidak akan berpihak. Kami akan berpijak kepada profesionalitas dalam sepak bola," ujarnya.

Terkait tujuan pertemuan tersebut, Ponaryo menjelaskan guna terus menjalin komunikasi sekaligus melaporkan perkembangan terkini APPI ke PSSI. Turut hadir, CEO APPI, Valentino Simanjuntak, dan anggotanya, Greg Nwokolo dan Robbie Gaspar. Sedangkan dari PSSI, dihadiri Ketua Umum Djohar Arifin Husin, Direktur Media Tommy Arief, dan Juru Bicara PSSI Eddie Ellison.



Daftar Pesepakbola terkaya di Dunia tahun 2012

| 0 komentar

1. Lionel Messi (Barcelona) – 33 juta euro


2. David Beckham (LA Galaxy) – 31,5 juta euro


3. Cristiano Ronaldo (Real Madrid) – 29,2 juta euro


4. Samuel Eto’o (Anzhi Makhachkala) – 23,3 juta euro


5. Wayne Rooney (Manchester United) – 20,6 juta euro


6. Sergio Aguero (Manchester City) – 18,8 juta euro


7. Yaya Toure (Manchester City) – 17,6 juta euro


8. Fernando Torres (Chelsea) – 16,7 juta euro



9. Kaka (Real Madrid) – 15,5 juta euro


10. Philipp Lahm (Bayern Muenchen) – 14,3 juta euro



11. Zlatan Ibrahimovic (AC Milan) – 14 juta euro

12. Bastian Schweinsteiger (Bayern) – 13,9 juta euro

13. Neymar (Santos) – 13,8 juta eur0

14. Nicolas Anelka (Shanghai Shenhua) – 13 juta euro

15. Frank Lampard (Chelsea) – 12,9 juta euro

16. David Silva (Manchester City) – 12,8 juta eur0

17. Didier Drogba (Chelsea) – 12,6 juta euro

18. Dario Conca (Guangzhou Evergrande) – 12,5 juta euro



19. Gianluigi Buffon (Juventus) – 11,7 juta euro

20. Franck Ribery (Bayern Muenchen) – 11,6 juta euro


Thank You ....
 
© Copyright 2010-2011 HOOLIGANS 77 All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.