Terkait adanya rencana Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang akan membentuk tim nasional Indonesia, ternyata tidak diperdulikan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Pasalnya, APPI menegaskan bahwa tim nasional Indonesia tidak boleh diduplikasi. Terlebih, APPI tidak akan mengakui adanya tim nasional Indonesia bentukan KPSI lantaran tidak bertalian dengan FIFA dan AFC. "Tim nasional Indonesia hanya boleh ada satu. Termasuk, APPI hanya mengakui tim nasional Indonesia bentukan PSSI. Sedangkan jika ada pihak-pihak yang berani membentuk tim nasional Indonesia (tandingan), kami sama sekali tidak akan menganggap keberadaannya," terang CEO APPI, Valentino Simanjuntak, kepada para wartawan usai bertemu para pengurus PSSI, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3).
"Kami juga ingin segera terciptanya rekonsiliasi agar persoalan-persoalan yang ada bisa diselesaikan. Kami mempercayai terjadinya rekonsiliasi karena tidak ada kata terlambat. Yang penting, semua pihak harus bernegosiasi," tukasnya.
Jika tidak ada penyelesaian dualisme kompetisi, menurutnya, otomatis para pemain yang akan menjadi korbannya. Pasalnya, mereka tidak mengetahui dalam pengambilan sikap mengenai adanya dua kompetisi. La Nyalla Mahmud Mattalitti yang mengkalim sebagai Ketua Umum PSSI, memang memiliki rencana membentuk Timnas. Dia bahkan berniat menggandeng Alfred Riedl dan Rahmad Darmawan sebagai juru taktik Timnas Senior dan Timnas U-23.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin Jawa Timur tersebut beralasan, pembentukan Timnas hanya bertujuan membantu PSSI yang diketuai Djohar Arifin Husin.
Selain membentuk Timnas, La Nyalla terus berupaya keras mendapatkan pengakuan dari FIFA ataupun AFC. Tapi ditolak badan dunia itu.
Sementara itu, APPI juga berharap rekonsiliasi yang dibangun PSSI untuk terciptanya kerukunan terhadap klub-klub Indonesia Super League (ISL) dan semua pihak, dapat segera terlaksana.
Valentino Simanjuntak menegaskan, rekonsiliasi sangat bermanfaat guna terciptanya perbaikan sepak bola nasional. Dengan demikian, dikatakannya, para pemain dapat menjalankan profesinya dengan baik.
"Sikap APPI sangat netral dalam melihat adanya kisruh persepakbolaan nasional akibat adanya dualisme kompetisi. Namun, APPI hanya mengakui dan bernaung di bawah PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin," tuturnya.
"Kami juga berharap, pihak-pihak yang selama ini menolak rekonsiliasi yang ditawarkan PSSI, untuk lebih membuka hati demi terciptanya kerukunan. Hilangkan rasa ego dan sikap mengutamakan kepentingan kelompok," tuturnya.
Di bagian lain keterangan nya, disebutkan rekonsiliasi diyakini APPI dapat membuka kesempatan para pemain ISL untuk kembali memperkuat tim nasional Indonesia.
"Setiap pemain sepak bola, tentu memimpikan menjadi pemain tim nasional Indonesia. Dengan demikian, harus tercipta rekonsiliasi agar pemain-pemain asal kompetisi ISL dapat membela Timnas," terang Presiden APPI, Ponaryo Astaman.
Sebelumnya, memang terdapat larangan pemain ISL membela Timnas Indonesia yang dikeluarkan PSSI sesuai dengan statuta FIFA Pasal 79. APPI menilai, bahwa Pasal 79 dalam statuta FIFA tidak serta-merta melarang seluruh pemain yang berada dalam kompetisi di luar federasi untuk bermain di Timnas. Karena itu, Ponaryo Astaman mengingkan supaya rekonsiliasi dapat mencari titik masalahnya. Menurutnya, polemik yang terjadi justru merugikan para pemain yang terlibat di dalamnya.
"Saya harap, semua pihak seharusnya bersikap arif dengan menerima terlebih dahulu tawaran rekonsiliasi dari PSSI dan mempelajari kelebihan dan kekurangnnya. Jadi, sebelum dipahami, jangan langsung ditolak. Terlepas apa pun hasilnya, kita serahkan pada mekanisme berlaku," ujar Pemain Sriwijaya FC tersebut.
"Pada intinya, APPI siap membantu. Kita tidak akan berpihak. Kami akan berpijak kepada profesionalitas dalam sepak bola," ujarnya.
Terkait tujuan pertemuan tersebut, Ponaryo menjelaskan guna terus menjalin komunikasi sekaligus melaporkan perkembangan terkini APPI ke PSSI. Turut hadir, CEO APPI, Valentino Simanjuntak, dan anggotanya, Greg Nwokolo dan Robbie Gaspar. Sedangkan dari PSSI, dihadiri Ketua Umum Djohar Arifin Husin, Direktur Media Tommy Arief, dan Juru Bicara PSSI Eddie Ellison.
APPI hanya mengakui Timnas bentukan PSSI bukan KPSI
Senin, 02 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar